Contoh Nyata Hakikat Belajar dalam masyarakat

 Hakikat Belajar

Arsip Tugas

Dosen: Ratna sari dewi, S.Pd., M.Pd.

Soal:

Berikan masing-masing satu contoh nyata di masyarakat tentang hakikat belajar di bawah ini 1. Belajar adalah Perubahan Kemampuan 2. Belajar adalah Sebuah Proses 3. Belajar adalah Kebutuhan

Jawaban:

•Contoh hakikat belajar sebagai perubahan kemampuan

Bu winda merupakan ibu rumah tangga. Namun karena krisis ekonomi bu winda mulai belajar menjahit untuk menambah kemampuannya dan dengan tujuan nantinya ibu Winda akan membuka tempat jahit. Dalam proses pelatihannya ibu Wanda mengalami kecelakaan dimana tangannya terkena jarum ketika ibu Winda belajar cara pengoperasian mesin jahit. Dari pengalaman tersebut, ibu Wanda akan lebih berhati- hati saat menggunakan mesin jahit agar tangannya tidak terkena jarum lagi. Disini dibuktikan bahwa akan ada perubahan tingkah laku ibu Winda dan bertambahnya pemahaman ibu Winda mengenai mesin jahit.

•Contoh hakikat belajar sebagai sebuah proses

Ibu Winda berlatih menggunakan mesin jahit sebanyak 4 kali dalam seminggu. Hal ini bertujuan agar dalam 3 bulan ibu Winda sudah mahir dalam menjahit. Lantas jika dihitung berarti terdapat 46 kali pertemuan agar ibu Winda dapat mahir dalam menjahit. Dengan pertemuan-pertemuan tersebut terdapat proses pembelajaran yang terus terjadi. Sehingga ibu Winda mendapatkan pengalaman-pengalaman penting dalam belajar mesin jahit. Hal ini membuktikan bahwa belajar yang dilakukan berkali-kali dapat membangun sebuah stuktur kognitif, afektif dan psikomotorik bu Winda.

•Contoh hakikat belajar sebagai sebuah kebutuhan

Karena ingin membantu perekonomian keluarga ibu Winda belajar mesin jahit. Sehingga ibu Winda akan termotivasi dan berusaha untuk belajar mengenai pengoperasian mesin jahit. Ibu Winda pun akan belajar praktik langsung sekaligus mencari-cari informasi mengenai materi pelajaran yang dibutuhkan. Hal ini membuktikan karena adanya keinginan untuk membantu perekonomian, ibu Winda akhirnya belajar pengoperasian mesin jahit sehingga hal ini menjadi sebuah kebutuhan dari ibu Winda agar ia menjadi penjahit yang mahir dan mampu membantu perekonomian keluarga.